Topik : Pemeriksaan
Laboratorium ANC
Keterampilan : Pemeriksaan Protein Urine
Waktu : 30 menit
Dosen : Elsa
Mariana, Amd.Keb
OBJEKTIF
PERILAKU SISWA :
Peserta didik mampu melakukan keterampilan pemeriksaan protein urine sesuai prosedur
secara sistematis dan benar, setelah membaca setiap langkah yang terdapat dalam
job sheet dan dengan menggunakan peralatan, bahan dan perlengkapan,.
REFERENSI :
1. WHO
dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. 2011. Panduan Asuhan Antenatal
2. Petunjuk
Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Departemen Kesehatan, Jakarta, 2005
3. JHPIEGO, PUSDIKNAKES, WHO, 2004, Asuhan Kebidanan
Fisiologis Bagi Dosen Diploma III Kebidanan, Topik 3, Pelajaran 5, Hal.58.
4. Sulistya,
Dewi.2008. Pemeriksaan Laboratorium Antenatal Care .Bandung : EGC
5. Yulaikah,
Lily.2007.”Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan”. Yogyakarta : EGC
DASAR
TEORI SINGKAT
a. Pengertian
pemeriksaan protein urine
Urin
merupakan hasil metabolisme tubuh yang dikeluarkan melalui ginjal.
Dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml/menit. Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya terbentuk 1 ml urin permenit.
Dari 1200 ml darah yang melalui glomeruli permenit akan terbentuk filtrat 120 ml/menit. Filtrat tersebut akan mengalami reabsorpsi, difusi dan ekskresi oleh tubuli ginjal yang akhirnya terbentuk 1 ml urin permenit.
Secara
umum dapat dikatakan bahwa pemeriksaan urin selain untuk mengetahui kelainan
ginjal dan salurannya juga bertujuan untuk mengetahui kelainan - kelainan
dipelbagai organ tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks
adrenal, uterus dan lain-lain.
adrenal, uterus dan lain-lain.
Pemeriksaan
urin tidak hanya dapat memberikan fakta – fakta tentang ginjal dan saluran urin
tapi dapat juga mengenai faal pelbagai organ dalam tubuh seperti hati, saluran
empedu pancreas, kortek adrenal. Jika kita melakukan urinaisis dengan memakai
urin kumpulan sepanjang 24 jam pada seseorang, ternyata susunan urine tidak
dapat banyak berbeda dari susunan urine 24 jam berikutnya.(Sulistya, Dewi.2008.
Pemeriksaan Laboratorium Antenatal Care .Bandung : EGC )
b.
Tujuan pelaksanaan
pemeriksaan protein urine
- Untuk mengetahui kadar protein dalam urin ibu hamil
- Untuk mengetahui kadar protein dalam urin ibu hamil
-
Untuk mengidentifikasi
preeklampsia secara dini
-
Pemeriksaan
urin dilakukan untuk memastikan kehamilan
-
Selain itu,
pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui fungsi ginjal ibu hamil, ada tidaknya
protein dalam urin, dan juga mengetahui kadar gula dalam darah.
(Yulaikah,
Lily.2007.”Seri Asuhan Kebidanan Kehamilan”. Yogyakarta : EGC)
PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembaran kerja yang
tersedia
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap
sebelum tindakan dimulai
- Perhatikan
dan ikutilah petunjuk instruktur
4. Tanyakan pada instruktur bila terdapat
hal-hal yang kurang dimengerti
KESELAMATAN KERJA
1.
Letakkan peralatan pada tempat yang mudah dijangkau.
2.
Pakailah peralatan yang sesuai dengan fungsi dan
urutan kerja
3.
Perhatikan teknik pemeriksaan
4.
Terapkan sesuai job sheet atau daftar tilik.
PEKERJAAN LABORATORIUM
Peralatan :
1. 2
buah tabung reaksi dan raknya
2. Penjepit
tabung
3. Bunsen/
lampu spirtus
4. Pipet
5. Spuit
3cc atau 5 cc
Bahan :
1. Kertas
tissue
2. Asam
asetat 5 %
3. Urine
dan korek api
Perlengkapan :
1. Celemek
2. Sarung tangan DTT atau Steril
3. Buku catatan
PROSEDUR KERJA
EVALUASI :
1.
Mahasiswa mendemonstrasikan pemeriksaan secara individu, dengan
kriteria:
a. Setiap langkah dilakukan secara sistematis setiap
prosedur tindakan.
b. Penempatan alat yang digunakan mudah dijangkau dan telah
diketahui fungsinya masing-masing.
2.
Memperhatikan
keselamatan klien dalam setiap`prosedur yang dilakukan.
3.
Memperhatikan prinsip
pencegahan infeksi.
4.
Dosen
menilai langkah-langkah pemeriksaan protein
urine yang dilakukan dengan
menggunakan check list.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar